Pertemuan ke 14
Oleh Ibu Suryopratomo
Pertemuan kapita selekta pada minggu ini kita mendiskusikan tentang media dan public relation.
seperti yang kita ketahui sekarang ini media memiliki andil yang sangat penting di dalam menyebarluaskan informasi dan berita kepada khalayak luas. di dalam mencari berita media memerlukan jurnalistik atau wartawan dalam mencari berita.
Wartawan bertugas untuk mencari sebuah berita yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Wartawan bertugas untuk menyiarkan berita yang dibutuhkan masyarakat. berita yang dibuat oleh seorang wartawan harus menjelaskan duduk perkara sebuah persoalan dari kasus yang ada. Berita harus bisa memberikan pemahaman yang jelas dan tidak bertele-tele sehinggan dari informasi yang didapatkan pembaca bisa mengambil manfaat bagi dirinya. wartawan dalam mencari berita dan ketika berada di dalam mencari berita di lapangan wartawan harus independen dan nonpartisan. maksudnya wartawan harus seimbang jangan berpihak kepada satu sisi saja, sehingga di dalam membuat berita tidak memojokan satu sisi saja. Wartawan harus memiliki pengetahuan mendasar mengenai masalah yang harus digeluti. Maksudnya adalah sebelum pergi ke lapangan untuk mencari perkerjaan wartawan harus mencari tahu informasi sebanyak-banyaknya, sehingga pada waktu di lapangan bisa melakukan tugasnya dengan baik. Wartawan harus berkerja atas dasar kaidah jurnalistik dan dibatasi oleh kode etik profesi. meski wartawan berkerja secara individual namun ia berkerja dalam sebuah organisasi yang disebut sebagai media. Baik media elektronik maupun media cetak. sebagai sebuah orhanisasi maka dikenal adanya editorial policy.
Public Relations adalah seorang yang menjadi juru bicara dalam sebuah organisasi. tugas dari seorang Public Relations adalah memperkenalkan keberadaan perusahaan kepada khalayak luas, mengomunikasikan kemajuan yang diraihkan perusahaan, menginformasikan mengenao berbagai hal yang dilakukan perusahaan dan menjelaskan duduk perkara dari persoalaan yang muncul dari kepentingan perusahaan.
Public Relation di dalam menjalankan tugasnya mengomunikasikan dengan cara mengirimkan pres rilis kepada media, menyiapkan materi iklan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, membuat leaflet yang dibagikan langsung kepada masyarakat, menyelenggarakan gathering untuk mempertemukan perusahaan dan masyarakat. Public Relation merancang kunjungan-kunjungan ke orang-orang yang berkepentingan dengan pencitraan organisasinya.
Media dan Public Relations sangat memiliki hubungan yang saling menguntungkan. apabila dilihat dari pihak media yang menguntungkan untuk mencari informasi yang terbaru dari seorang Public Relations. apabila dilihat dari Public Relations yang menguntungkan untuk pencitraan dari organisasi yang sedang digelutinya. Media dan Public Relation berangkat dari kepentingan yang berbeda. kepentingan bisa dipertemukan kalau melalui proses bertemu dan dialog baik secara langsung maupun tidak langsung. Public Relations bukan hanya menyediakan kepentingan perusahaan, tetapi memenuhi hal-hal yang dibutuhkan oleh wartawan, berita bukan persoalan baik atau buruk tetapi persoalan benar atau tidak benar.
Tantangan baru wartawan sekarang ini dalam masa modern atau persoalan lain yang dihadapi pers adalah lingkungan dunia besar yang berubah. dimana sekarang ini kondisi besar dunia cenderung berubah menjadi era digital dimana waktu baca yang dimiliki masyarakat umumnua sangat pendek dan wartawan tidak cukup lagi membuat reportase, tetapi harus mampu melakukan apa yang dinamakan interpretative reporting. Tuntutan kerja seperti iti bukan hanya menuntut wartawan yang memang memahami persoalan, tetapi cerdas untuk merumuskan permasalahan yang sedang terjadi saat ini.
Rabu, 23 Juni 2010
Media dan Public Relations
Diposting oleh kapsel di 02.10 0 komentar
Minggu, 20 Juni 2010
Dunia Jurnalistik, Dunia Tanpa Batas
TUGAS INDIVIDU
Jurnalistik atau jurnalisme merupakan sebuah kata yang berasal dari kata journal yang artinya catatan harian sedangkan journal berasal dari kata diurnalis dalam bahasa latin yang artinya orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Kegiatan jurnalistik itu sendiri dapat dilakukan melalui proses-proses yang berawal dari sebuah peristiwa. Setelah mengetahui peristiwa tersebut maka dilakukan pengumpulan informasi lalu mengolah informasi tersebut sampai pada proses menyebarluaskan informasi melalui media
Setelah mengikuti berbagai perkuliahan termasuk didalamnya perkuliahan kapita selekta yang juga pernah membahas masalah jurnalistik maka muncul pemikiran pada saya yakni dunia jurnalistik merupakan dunia tanpa batas yang dapat diartikan melalui 3 aspek yakni sudut pandang, teknologi dan pelakunya. Perkembangan teknologi dewasa ini yang menyebabkan kemajuan diberbagai bidang salah satunya adalah dalam bidang informasi yakni media
Dunia jurnalistik merupakan dunia tanpa batas, pernyataan tersebut tidak hanya terbatas pada sudut pandang yang dilihat oleh seorang jurnalis melainkan arti kedua dan arti ketiga yaitu dunia jurnalistik tidak hanya sebatas pada sebuah profesi seseorang sebagai jurnalis dan dunia jurnalistik saat ini menjadi tanpa batas dengan kemajuan media yang diiringi dengan munculnya media online. Dua arti tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Dunia jurnalistik tidak hanya terbatas pada “dia”, “mereka”, “anda” ataupun “saya” yang bekerja untuk sebuah media sebagai jurnalis melainkan juga saat ini dengan berkembangnya teknologi dan munculnya media massa online dimana segala informasi menjadi lebih mudah di akses melalui online maka semakin banyak “jurnalis-jurnalis” yang disebut sebagai jurnalisme warga. Masyarakat saat ini sebagian besar sudah mengandalkan media online sebagai sumber informasinya selain karena mudah diakses namun juga media lainnya saat ini sudah menjadikan media online sebagai penunjang mereka. Misalnya stasiun televisi yang juga memiliki website yang menampilkan berita mereka serta siaran streaming. Mendapatkan informasi secara online diminati masyarakat karena kemudahan akses dan biayanya yang murah. Melalui online juga informasi dari berbagai belahan dunia bisa didapat. Kegiatan jurnalistik secara online menjadikan dunia jurnalistik semakin tanpa batasan lagi. Layanan didalam internet yang menyediakan tempat seperti blog, website, jejaring sosial yang dapat dimiliki oleh masyarakat secara gratis juga membuat setiap orang dapat menuliskan informasi apa saja didalamnya. Dengan fenomena semacam ini maka memunculkan jurnalisme warga dimana warga yang tadinya tidak memiliki wadah untuk menyampaikan informasi mereka menjadi dapat dengan mudah menyampaikan segala sesuatu yang mereka ketahui. Informasi apapun dapat dengan mudah masuk ke dalam ruang publik. Warga saat ini sudah bukan lagi merupakan penerima informasi yang pasif tetapi juga warga memiliki peranan aktif dalam hal penyebaran informasi. Meskipun dengan demikian membuat timbulnya permasalahan mengenai batasan mana yang merupakan ruang private dan mana yang merupakan ruang publik menjadi kabur serta menbuat semakin banyak permasalahan yang timbul seperti halnya kasus-kasus yang pernah ada yang menimpa warga awam yang menggunakan fasilitas online, namun dengan 3 arti yang dijabarkan tersebut mengenai dunia jurnalistik membuat kita mengetahui bahwa dunia jurnalistik merupakan dunia yang tanpa batas. Dunia jurnalistik mungkin juga memandang dunia lebih luas dari dunia yang sebenarnya.
Label: tugas individu
Diposting oleh kapsel di 06.11 0 komentar
Jumat, 18 Juni 2010
Sebuah foto dapat mengubah keadaan
Tugas Individu
Yeyen Pratiwi 915070114
Selama saya mengikuti mata kuliah kapita selekta ada satu topik pembahasan yang cukup menarik perhatiaan saya yaitu " Semiotik" yang dibawakan oleh Pak Kurnia. disini pak kurnia bukan hanya membahas masalah semiotik tetapi membahas masalah foto yang bisa mengubah sebuah keadaan.
Jika kalian suka sekali dengan memotret suatu peristiwa,kejadian dan keadaan itu bagus. karena, Percaya atau tidak kalau sebuah foto yang kita ambil dengan baik bisa mengubah segalanya? tentu saja bisa, apabila foto itu ada unsur 5W (who,what,where,why dan when) dan 1H (how). karena foto tersebut bisa mengambarkan sebuah keadaan yang sesungguhnya dan foto bisa digunakan sebagai bukti terhadap suatu peristiwa nyata yang terjadi dalam sebuah kehidupan sosial.
Banyak sekali peristiwa-peristiwa penting yang di abadikan lewat foto, salah satunya peristiwa kerusuhan 12 mei yang banyak merenggut korban jiwa dan gedung-gedung rusak. Gambaran kejadian tragedi 12 Mei dapat kita lihat lagi melalui sebuah foto yang diambil pada saat itu, baik yang diambil oleh masyarakat biasa maupun oleh jurnalistik.
Pak kurnia juga menceritakan sebuah kisah nyata tentang sebuah foto yang bisa mengubah keadaan konflik. disuatu daerah konflik dimana ada seorang tentara yang sedang melindungi anak-anak dari serangan bom, didalam foto tersebut mengambarkan sebuah peristiwa peperangan yang merenggut korban jiwa orang-orang yang tak berdosa seperti anak kecil. foto itu akhirnya disebar luaskan dan akhirnya ketua PBB melihat foto tersebut, setelah melihat foto PBB menyerukan untuk perang berhenti. dari melihat sebuah foto itu kita bisa lihat bahwa foto bisa mengubah keadaan. Pak Kurnia juga bercerita tentang foto yang mengambarkan tentang daerah yang sedang terkena dampak kemiskinan, setelah foto itu disebar luaskan banyak sekali donatur yang menyumbang mereka dan akhirnya mereka tidak hidup dalam kemiskinan lagi.
Jadi bagi siapa saja yang suka foto jangan takut untuk berkarya dan tekuninah kegiatan foto, siapa tahu foto kalian bisa mengubah keadaan yang sesungguhnya.
Diposting oleh kapsel di 23.08 0 komentar
Teknologi Komunikasi dan Perubahan Sosial
Pertemuan ke 12
Eko Harry Susanto,M.Si
Didalam pertemuan kali ini membahas tentang Perubahan sosial merupakan gejala yang wajar di dalam masyarakat, tetapi pemicu terjadinya perubahan perlu ditelaah lebih mendalam dimulai dari sebab terjadinya suatu perubahan sosial sampai dampak yang di sebabkan oleh perubahan itu sendiri. perubahan sosial akan selalu ada selama di dunia masih terjadi kehidupan dan interaksi sosial. Perubahan sosial pasti akan terjadi. Hoogvelt (1976:9) menyatakan " Tidak ada masyarakat yang stagnant, oleh karena setiap masyarakat mengalami yang terjadi perubahan secara cepat dan lambat"
Perubahan sosial dibagi menjadi 2 yaitu linier yang artinya terjadi secara kedepan saja tidak akan berputar, sedangkan yang satu lagi adalah cyclus yang artinya adalah akan berputar pada satu poros yang sama dan berulang-ulang. Negara Indonesia termasuk yang mengalami perubahan secara cyclus. Hakekatnya perubahan sosial menurut Rogers dan Svenning (1969:8) adalah " Proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial" dan tokoh Daniel Lerner (1983:29-31) yang intinya menyebutkan," Perubahan sosial adalah mengubah cara-cara di dalam"
Perubahan sosial bisa juga disebabkan oleh teknologi komunikasi yang sekarang ini berkembang sangat pesat. Teknologi komunikasi lebih banyak berpengaruh terhadap anak-anak muda dibandingkan dengan kepada anak-anak kecil dan orang tua. mungkin karena faktor anak muda suka melakukan hal-hal yang baru dan menyukai tantangan untuk berubah. misalnya efek dari televisi dan komputer yang banyak beredar di masyarakat sekarang. Rogers (1986: 110) mengatakan bahwa " Sebab dan akibat dari perubahan sosial di masyarakat adalah teknologi komunikasi". Perkembangan sistem informasi yang berukuran raksasa dan bank data, menyebabkan menumpuknya informasi yang sangat berguna bagi lingkungan politik, ekonomi dan pengetahuan. teknologi komunikasi berperan utama dalam menerapkan kebijakan kebudayaan dan membantu mendemokrasikan kebudayaan melalui pola penyebaran informasi yang lebih cepat diterima oleh khalayak.
Setiap perubahan sosial memiliki dampak dan teknologi memiliki peranan yang penting. lalu bagaimanakah dampak teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi dalam perusahaan multi nasional juga mampu mengubah kondisi sosial masyarakat setempat, Perusahaan besar tidak hanya memupuk modal dan memanfaatkan teknologi serta menjualnya kepasar komunikasi, mereka juga menjual sejumlah kebutuhan sosial kultural yang merupakan sarana tempat mempersatukan ras. perusahaan transnasional berpengaruh langsung atas alat-alat produksi negara dan berperan memperdagangkan kebudayaan mereka sehingga dapat mengubah fokus sosial kultural.
Menurut saya perubahan sosial boleh saja terjadi asalkan perubahan itu tetap berdasarkan hukum, nilai moral dan tidak berlawanan dengan kebudayaan di Indonesia. Perubahan sosial terjadi karena adanya suatu interaksi sosial di dalam kehidupan masyarakat. salah satu bisa kita tahu, sekarang ini teknologi komunikasi berkembang cukup pesat dan mempengaruhi sikap kita terhadap kehidupan sosial. seperti contoh internet merupakan teknologi yang tidak dapat dipisahkan bagi masyarakat perkotaan dan anak-anak muda.
Diposting oleh kapsel di 21.47 0 komentar
Kamis, 10 Juni 2010
UDARA BEBAS ASAP ROKOK ADALAH HAK PUBLIK
Dosen : Irwan Julianto
Rokok bukanlah hal yang baru bagi kehidupan masyarakat kita. Berbagai usia dan kalangan sudah mengenal rokok. Baik orang yang memang mengkonsumsi maupun yang tidak pastinya mengenal barang yang disebut rokok. Bahkan di era globalisasi saat ini penikmat rokok sudah bukan lagi hanya dari kalangan pria dewasa tetapi juga wanita serta anak-anak. Rokok tidak lagi terbatas pengkonsumsiannya karena sudah dikonsumsi oleh pria maupun wanita, tua ataupun muda bahkan anak-anak usia sekolah sudah mulai mencoba rokok. Dengan semakin meluasnya tingkat konsumsi rokok maka tanggal 31 Mei sendiri dijadikan sebagai peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Diantara sekian banyak negara yang ada di dunia, Indonesia merupakan negara yang paling permisif dan toleran terhadap perokok. Indonesia bagaikan surga tidak hanya bagi para perokok melainkan juga bagi industri rokok.
Pengkonsumsian rokok yang bagi sebagian orang memiliki efek positif sebenarnya juga memberi efek yang sangat berbahaya tidak hanya bagi perokok itu sendiri atau disebut perokok aktif melainkan juga efek yang besar dapat dirasakan oleh mereka yang bukan perokok aktif namun terpaksa harus menghirup udara dari rokok tersebut atau biasa disebut sebagai perokok pasif. Efek dari kandungan-kandungan yang terdapat dalam rokok lebih membahayakan para perokok pasif karena asap hasil pembakaran rokok yang sedang tidak dihirup diketahui lebih berbahaya dari pada asap hasil dari pembakaran rokok yang sedang dihisap oleh perokoknya. Kematian dapat terjadi kepada para perokok pasif meskipun mereka tidak mengkonsumsi rokok. Rokok juga dapat mengakibatkan efek-efek lain selain bagi lingkungan yakni polusi tetapi juga menyebabkan bayi-bayi lahir cacat. Kecacatan yang harus diderita oleh para bayi bisa saja diakibatkan oleh rokok. Kecacatan yang dialami para bayi seperti yang terlihat dari bentuk tangan dan kaki yang tidak sempurna juga dapat diakibatkan oleh thalidomide yakni jenis obat untuk menghilangkan mual-mual bagi ibu-ibu hamil namun ternyata efek yang ditimbulkan sangatlah besar dan akhirnya obat tersebut ditarik dari peredaran. Lalu bagaimana dengan rokok yang mengakibatkan cacat dan kematian? Di dalam sebuah rokok terkandung berbagai zat seperti tar dna zat lainnya yang berbahaya.
Secondhand smoke = environmental tobacco smoke = mainstream smoke + sidestream smoke. Sidestream smoke paling berbahaya yakni 82% asapa rokok dalam ruangan adalah sidestream. Asap rokok dari rokok yang sedang tidak dihisap lebih berbahaya daripada yang sedang dihisap karena pembakarannya yang tidak sempurna menyebabkan zat-zat yang ada semakin membahayakan bagi yang menghirup. Ketika seseorang biasa merokok pun biasanya ada nikotin yang bersarang di otak.
Dengan segala permasalahan yang timbul akibat dari rokok kemudian saat ini sudah ada aturan yang memisahkan kawasan-kawasan yang dianggap harus bebas rokok seperti kampus, rumah sakit, dsb. Saat ini juga sudah ada ruang-ruang khusus untuk para perokok serta razia bagi para perokok yang merokok disembarang tempat juga pernah dilakukan namun sepertinya hal tersebut belum efektif karena razia tersebut hanya sesaat saja. Film-film yang mencerminkan akibat-akibat dan bahaya rokok pun dianggap sebagai “peniup peluit” dari kemunafikan industri rokok seperti film The Insider yang dimainkan oleh Al Pacino serta Thank You for Smoking.
Jika kita melihat bahwa orang-orang yang menjadi orang yang memiliki tingkat ekonomi tinggi di
Diposting oleh kapsel di 02.26 0 komentar
Selasa, 08 Juni 2010
Rabu, 02 Juni 2010
TEKNOLOGI VS GLOBAL WARMING
Setelah mengikuti perkuliahan mengenai pembahasan “NEW MEDIA DAN SOSIAL MEDIA”, timbul pertanyaan dalam benak saya, bahwa seberapa besar pengaruh teknologi memberikan dampak bagi manusia dan efek buruk lain seperti global warming?
Lalu dampak mana yang lebih mendominasi kehidupan manusia, apakah dampak negatif lebih mendominasi atau malah sebaliknya.
Teknologi telah mempengaruhi kehidupan seluruh kehidupan manusia. Seperti halnya jaman sekarang saat ini di Jakarta. Masyarakat telah berkembang ke era jaman komunikasi, dimana orang akan merasa kesulitan untuk beaktifitas tanpa memegang ponsel. Orang akan kembali pulang hanya untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di rumah.
Profesi menengah ke bawah seperti layaknya buruh, petugas kebersihan, tukang sayur, tukang bakso, penjual di pasar,dll, saat ini mereka sudah mengkonsumsi ponsel dan sudah memiliki keterikatan dengan teknologi tersebut. Selain itu bagi kaum menengah ke atas, baik ibu rumah tangga, bapak-bapak, dan anak berusia 7 tahun pun, sudah mengkonsumsi PC atau leptop sebagai media penghubung dengan internet. Mereka meramaikan dunia maya melalui situs account pribadi seperti facebook dan twitter. Selain itu media informasinya juga sudah berkembang melalui situs-situs media informasi seperti: kompas.com, detik.com, dsb.
Lalu apa kaitannya dengan Global Warming?
Berdasarkan teori dari realitas di atas, kehidupan manusia modern (era – komunikasi) menciptakan ketergantungan manusia akan teknologi. Sehingga selain teknologi komunikasi, teknologi-teknologi lain yang dapat mempermudah manusia melakukan aktifitas pun digunakan secara “addict” oleh manusia. Padahal sebagian teknologi canggih itu dapat merusak ozon di bumi dan menyebabkan efek Global warming. Salah satunya adalah frizzer (kulkas), AC dalam ruangan kaca, AC mobil, Hair Dryer, dsb.
Selain itu asap kendaraan bermotor dan mobil yang semakin menjamur di Jakarta (kota metropolitan) ini merupakan salah satu dampak negatif terbesar penyebab Global Warming. Hal ini disebabkan karena semakin mudahnya masyarakat dalam mengkredit kendaraan-kendaraan tersebut dengan harga yang relative murah. Oleh karena itu hingga saat ini, penanggulangan permasalahan yang dapat di lakukan oleh pemerintah adalah melebarkan jalan, membuat fly over dan membuat akses jalan tol di segala arah, tujuannya agar menghindari macet yang parah di Jakarta. Namun apakah tindakan yang di lakukan pemerintah untuk meminimalkan efek Global Warming? Apakah Go Green dapat menyelesaikan masalah apabila permasalahan kendaraan yang menjamur ini tidak segera di tanggulangi?
Diposting oleh kapsel di 07.23 0 komentar
Senin, 31 Mei 2010
Semiotik
Oleh Bapak Kurnia Setiawan S.Sn, M.Hum
Istilah yang berasal dari kata Yunani seme; semeiotikos; penafsir tanda
yang berarti ‘tanda’‘sign’ dalam bahasa Inggris
adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal,
dan sebagainya
Aristoteles mencermati kata benda dalam bukunya Poetics dan On Interpretation.
St. Agustinus (354 – 430) mengembangkan teori tentang signa data
(tanda konvensional). Persoalan tanda menjadi obyek pemikiran filosofis.
William of Ockham, OFM (1285 – 1349) mempertajam studi tanda.
Tanda dikategorikan berdsarkan sifatnya. Apakah ia di alam mental
Dan bersifat pribadi, ataukah diucapkan/ ditulis untuk publik
John Locke (1632 – 1740) melihat eksplorasi tentang tanda akan mengarah pada terbentuknya baiss logika baru. Hal ini tertuang dalam karyanya
“An Essay Concerning Human Understanding (1690)”
SEMIOLOGY
Ferdinand de Saussure (1857 – 1913),
Berasal dari Swiss yang mengajar sansekaerta dan liguistik sejarah.
Pendekatan Saussure tentang bahasa berbeda dari pendekatan filolog abad 19, dia mengkaji liuistik secara sinkronik, bukan diakronik.
Catatan diterbitkan dalam buku oleh
muridnya ”Cours de Liguistique Generale”
Saussure mendefinsikan tanda liguistik
Sebagai entitas dua sisi (dyad).
Sisi pertama disebut penanda (signifier);
Sisi kedua adalah petanda (signified);
n Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified).
n Penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”. Penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca.
n Terhubungnya sebuah penanda dan petanda hanya dapat dimungkinkan oleh bekerjanya sistem relasi atas kesepakatan (konvensi).
n Tanda dapat bekerja karena ada difference, artinya dia dapat dibedakan dengan tanda – tanda lainnya.
Signifier -- spoken word, written word, flag, etc –
something that represents a concept.
Signified -- the concept that the signifer stands for.
Charles Sanders Peirce (1839 – 1914)
seorang filsuf berkebangsaan Amerika,
mengembangkan filsafat pragmatisme
melalui kajian semiotik. Ia mengembangkan
Teori tanda yang dibentuk oleh tiga sisi;
Representamen (tanda)
Objek (sesuatu yang dirujuk oleh tanda)
Interpretant (efek yang ditimbulkan;hasil)
immediate interpretant (makna pertama)
dynamic interpretant (makna dinamis)
final interpretant (makna akhir)
Representamen: the form which the sign takes
Interpretant: not an interpreter but rather the Sense
made of the sign
Object: to which the sign refers
Fenomena tanda
Firstness (perasaan murni) representamen
dibaginya menjadi:
Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda (mis. warna hijau)
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa / realitas fisik yang nyata. (mis. rambu lalu lintas)
Legisign adalah norma/ hukum yang dikandung oleh tanda (mis. suara pluit wasit)
LEVEL OBJEK
n Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan; misalnya foto.
n Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan; misalnya asap sebagai tanda adanya api.
n Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan di antaranya bersifat arbitrer, hubungan berdasarkan konvensi masyarakat, misalnya kata, bendera
LEVEL INTERPRETANT
n Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Tanda tampak bagi interpretant sebagai sebuah keungkinan, misalnya: konsep
n Dicent sign atau dicisign adalah tanda sesuai dengan kenyataan.
Tanda bagi interpretant sebagai sebuah fakta, misalnya: pernyataan deskriptif
n Argument adalah yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. Tanda bagi interpretant sebagai sebuah nalar, misalnya : preposisi
Roland Barthes (1915 - 1980)
Berpandangan bahwa sebuah sistem tanda
yang mencerminkan asumsi-asumsi dari
suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.
Tulisan – tulisan pada majalah Prancis
“Les Letters Nouvelles”, membahas ‘mitologi’
bulan ini. Menunjukan bagaimana aspek
denotatif tanda – tanda dalam budaya pop
yang menyingkap konotatif (mitos – mitos)
yang dibangkitkan oleh sistem tanda
yang lebih luas yang membentuk masyarakat
n Semiologi Barthes, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).
n Salah satu wilayah penting yang dirambah Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader).
“Mitos – mitos yang menyelimuti hidup kita bekerja sedemikian halus, justru karena mereka terkesan benar – benar alami. Dibutuhkan sebuah analisis mendalam, seperti yang dilakukan oleh semiotika.”
n Barthes mengulas apa yang sering disebutnya sebagai sistem pemaknaan tataran ke-dua, yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada sebelumnya.
n Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan konotatif, berbeda dari denotative atau sistem pemaknaan tataran pertama.
n Denotasi lebih diasosiasikan dengan ketertutupan makna.
n Konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai ‘mitos’ dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu
Umberto Eco (1932 - )
Seorang sejarahwan, penulis esai,
novelis dan semiotisi dari Italia
“ tanda dapat digunakan untuk
menyatakan kebenaran, sekaligus juga
untuk mengatakan kebohongan.”
Contoh : Iklan rambut palsu, sepatu hak tinggi.
~Carina~
Diposting oleh kapsel di 09.18 0 komentar
Jumat, 28 Mei 2010
Tugas Individu (Irwan Juanda - 915070072) >>> KOMUNIKASI, SIMBOL & LUKISAN
***
Selama perkuliahan kapita selekta, saya selalu merasa paling tertarik dengan materi yang dibawakan bapak Eduard Tjahjadi yaitu mengenai “SIMBOL & ARSITEKTUR”. Alasannya adalah karena dalam materi itu pikiran saya terbuka mengenai arti simbol dalam suatu bangunan atau karya arsitektur, jadi, bangunan bukan hanya dilihat dari segi estetikanya semata, tetapi dia bisa menjadi representasi dari hal-hal tertentu. Dari situ, saya jadi terpikir apa mungkin simbol itu juga bisa diselipkan dalam karya seni, seperti lukisan misalnya.
Monalisa, The Last Supper, Madonna Of The Rocks, dan lainnya yang pernah saya lihat dan dengar, selalu membuat saya penasaran. “Apa yang membuat lukisan ini begitu fenomenal dan terkenal?” Sayangnya, sang pelukis sendiri tidak pernah memberikan penjelasan pasti apa sebenarnya makna di balik lukisan-lukisan fenomenal mereka. Leonardo Da Vinci, misalnya, atau, memang itu yang diharapkan para pencipta karya-karya tersebut. Membiarkan pikiran orang yang melihat melayang sendiri mencari makna dari lukisan-lukisan tersebut. Lukisan, juga seperti arsitektur, bukan merupakan kesatuan estetika semata. Subjektivisme adalah senjata karya seni. Tidak ada gambaran pasti sebenarnya apa makna yang ingin disampaikan. Monalisa sebagai contohnya, sebagian menganggap Monalisa sebagai gambaran wanita paling cantik, sebagian menganggapnya paling buruk rupa dan menyeramkan. Simbol yang tertera dalam lukisan adalah cermin dengan berbagai dimensi. Bahkan, lukisan Monalisa bisa dijadikan simbol sebagai lambang emansipasi wanita, atau sosok ibu yang penyayang, dan lain sebagainya.
Di sisi lainnya, lukisan juga digunakan sebagai memorial, untuk memperingati sesuatu hal yang penting. Contohnya : The Last Supper (Perjamuan Terakhir). Bahkan sejak zaman dahulu, lukisan sudah digunakan manusia-manusia purba untuk dokumentasi keseharian mereka. Bukti-bukti sejarah seperti lukisan di dinding-dinding gua dan sebagainya seringkali dijadikan acuan akan keberadaan dan aktivitas mereka. Lukisan juga digunakan untuk mengenang tokoh tertentu seperti Napoleon Bonaparte.
"Di zaman modern, lukisan semakin sering digunakan untuk menggambarkan keadaan ironis. Kontras dalam masyarakat. Dan juga untuk menyampaikan suara kalangan yang tertindas. Demikian dapat dilihat bahwa lukisan bukan hanya “hiasan” semata di dinding rumah, tapi dia memiliki fungsi lainnya. Tergantung pikiran orang yang melihatnya."
Oleh : Irwan Juanda (915070072)
Diposting oleh kapsel di 07.45 0 komentar
Kamis, 20 Mei 2010
Simbol dan Arsitektur
Dosen : Eduard Tjahjadi
Secara Etymology symbol diambil dari kata:
• symbolum (Latin)
• symbolon – σύμβολον (Greek/Jerman )
Yang berarti : Objek, gambar, tulisan, suara, atau tanda tertentu yang mewakili sesuatu yang lain oleh asosiasi, kemiripan, atau konvensi
Simbol merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsung disemua kebudayaan sepanjang waktu atau mencerminkan intelektualitas, emosi dan spririt manusia.
Simbol juga memungkinkan terjadinya sebagian besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar ataupun isyarat dan merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman (David Fontana, The Secreat Language of Symbols, A Visual Key to Symbols and Their Meanings. Chronicle Books, San Francisco, 1994)
Simbol menurut Kenneth Burke described homo sapien as
"symbol-using, symbol making, and [a] symbol misusing animal"
Sekarang kita lanjut kepada penjelasan mengenai arsitektur.
Arsitektur diambil dari kata:
• Architectura – Latin
• arkitekton, ὰρχιτεκτονική – arkhitektonike – Greek
yang artinya :
kepala atau pemimpin dan pembangun atau tukang kayu (Τεκτονική) adalah :
seni dan ilmu merancang bangunan dan struktur fisik lainnya
Arsitektur, dalam definisi yang lebih luas yaitu meliputi semua kegiatan desain. Mulai dari level mikro (desain bangunan atau bangun-bangunan, kompleks bangunan, desain furnitur), sampai dengan ke tingkat makro (desain perkotaan: kawasan, bagian kota, arsitektur lansekap).
Saat ini, arsitektur dapat merujuk kepada aktivitas merancang sistem apapun dan sering digunakan dalam dunia TI. Contohnya merancang bangunan baik eksterior maupun interior dengan menggunakan aplikasi 3D max pada laptop atau PC.
Karya arsitektur sering dianggap sebagai :
• karya seni
• simbol politik dan budaya
Sejarah peradaban manusia sering diidentikkan dengan karya arsitektur yang masih ada sebagai bagian perjalanan peradaban manusia itu sendiri.
Arsitektur lahir dari dinamika antara :
Kebutuhan(tempat tinggal ,Keamanan ,ibadah, dll) ><>
Uraian sederhana berikut preseden, diharapkan dapat membantu memperjelas kualitas penting arsitektur sebagai tanda atau komunikasi. Artinya arsitektur sebagai tanda atau komunikasi (sebuah karya arsitektur yang memiliki arti yang dapat mengkomunikasikan sesuatu).
Vitruvius, arsitek Roma pada awal abad ke-1 Masehi berpendapat, bangunan yang baik harus memenuhi tiga prinsip (De architectura) :
firmitatis - utilitatis - venustatis
• daya tahan - berdiri kokoh dan tetap dalam kondisi baik
• utility - bermanfaat dan berfungsi dengan baik bagi orang-orang yang menggunakannya
• keindahan - menyenangkan orang dan meningkatkan semangat mereka
Dalam banyak peradaban kuno, arsitektur dan urbanisme mencerminkan keterlibatan konstan dengan yang ilahi dan supernatural
Budaya tradisional melibatkan faktor-faktor yang bersifat : fisik, nonfisik
• khususnya bersifat simbolik
• Simbol-simbol digunakan untuk mengkomunikasikan makna susunan tertentu
(Gerbang dengan berhiaskan patung kuda di atasnya inilah yang menjadi lambang kemenangan. Dimana bangsa yang telah melewatinya adalah simbol dari bangsa yang meraih kemenangan).
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah".
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu, yang mempresentasi dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk.
Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas.
Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.
mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud).
Denah lantai berbentuk lingkaran.
Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana.
Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi.
Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang.
Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha
Kota-kota di Timur Tengah mempunyai suatu struktur yang bertentangan dengan bentuk-bentuk kota di Amerika Serikat
Organisasi kota-kota Muslim dan Yahudi lebih :
• membatasi dan mengendalikan perilaku, dengan cara membatasi mobilitas, daripada meningkatkan pergerakan dan perhubungan lalu lintas
• Kota-kotanya memiliki sejumlah besar distrik yang spesifik dalam hal etnik, religius, ataupun fungsi
contoh dari Amerika Utara:
Washington, Amerika Serikat: Sistem jaringan ini disusun secara teknis
nilai tertinggi ditempatkan pada mobilitas dan fieksibilitas (Amos Rapoport).
Simbol dan Arsitektur
Karya arsitektur sebagai simbol
• kekuasaan
− politik
− kebangkitan/kejayaan kebangsaan
− ekonomi
• demokrasi
• kemajuan teknologi
• sustainability approach
Awal1661, Louis Le Vau (arsitek), Andre Le Notre (Lanskap arsitek), Charles Le Brun (pelukis dekorator), memulai pekerjaan renovasi dan perluasan istana yang ada.
Versailles resmi menjadi pusat pemerintahan pada tanggal 6 May 1682
Sedangkan bangunan-bangunan di Jakarta yang memiliki simbol adalah seperti:
Waterloo Plein – Lapangan Banteng
• Patung Singa - Waterloo Plein
• Patung Pembebasan Irian Barat - Lapangan Banteng
• Monumen Nasional :
luas areal : 80 hektar.
arsitek : Soedarsono dan Frederich Silaban
konsultan : Ir. Rooseno
mulai dibangun Agustus 1959,
diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno.
resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
Tujuan pembagunanan tugu : mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945. Terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Bung Karno adalah seorang tokoh sejarah Indonesia yang memegang erat keyakinan untuk memberikan kebebasan beragama di Indonesia. Sehingga ia sengaja membuat bangunan mazjid dengan gereja katedral berdekatan.
Runtunya kejayaan (Simbol demokrasi)
-National Mall, Washington DC
-Reichstag (Bundestag), Berlin
-Bunderan HI, Jakarta
Diposting oleh kapsel di 05.11 0 komentar