Dosen : Irwan Julianto
Rokok bukanlah hal yang baru bagi kehidupan masyarakat kita. Berbagai usia dan kalangan sudah mengenal rokok. Baik orang yang memang mengkonsumsi maupun yang tidak pastinya mengenal barang yang disebut rokok. Bahkan di era globalisasi saat ini penikmat rokok sudah bukan lagi hanya dari kalangan pria dewasa tetapi juga wanita serta anak-anak. Rokok tidak lagi terbatas pengkonsumsiannya karena sudah dikonsumsi oleh pria maupun wanita, tua ataupun muda bahkan anak-anak usia sekolah sudah mulai mencoba rokok. Dengan semakin meluasnya tingkat konsumsi rokok maka tanggal 31 Mei sendiri dijadikan sebagai peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Diantara sekian banyak negara yang ada di dunia, Indonesia merupakan negara yang paling permisif dan toleran terhadap perokok. Indonesia bagaikan surga tidak hanya bagi para perokok melainkan juga bagi industri rokok.
Pengkonsumsian rokok yang bagi sebagian orang memiliki efek positif sebenarnya juga memberi efek yang sangat berbahaya tidak hanya bagi perokok itu sendiri atau disebut perokok aktif melainkan juga efek yang besar dapat dirasakan oleh mereka yang bukan perokok aktif namun terpaksa harus menghirup udara dari rokok tersebut atau biasa disebut sebagai perokok pasif. Efek dari kandungan-kandungan yang terdapat dalam rokok lebih membahayakan para perokok pasif karena asap hasil pembakaran rokok yang sedang tidak dihirup diketahui lebih berbahaya dari pada asap hasil dari pembakaran rokok yang sedang dihisap oleh perokoknya. Kematian dapat terjadi kepada para perokok pasif meskipun mereka tidak mengkonsumsi rokok. Rokok juga dapat mengakibatkan efek-efek lain selain bagi lingkungan yakni polusi tetapi juga menyebabkan bayi-bayi lahir cacat. Kecacatan yang harus diderita oleh para bayi bisa saja diakibatkan oleh rokok. Kecacatan yang dialami para bayi seperti yang terlihat dari bentuk tangan dan kaki yang tidak sempurna juga dapat diakibatkan oleh thalidomide yakni jenis obat untuk menghilangkan mual-mual bagi ibu-ibu hamil namun ternyata efek yang ditimbulkan sangatlah besar dan akhirnya obat tersebut ditarik dari peredaran. Lalu bagaimana dengan rokok yang mengakibatkan cacat dan kematian? Di dalam sebuah rokok terkandung berbagai zat seperti tar dna zat lainnya yang berbahaya.
Secondhand smoke = environmental tobacco smoke = mainstream smoke + sidestream smoke. Sidestream smoke paling berbahaya yakni 82% asapa rokok dalam ruangan adalah sidestream. Asap rokok dari rokok yang sedang tidak dihisap lebih berbahaya daripada yang sedang dihisap karena pembakarannya yang tidak sempurna menyebabkan zat-zat yang ada semakin membahayakan bagi yang menghirup. Ketika seseorang biasa merokok pun biasanya ada nikotin yang bersarang di otak.
Dengan segala permasalahan yang timbul akibat dari rokok kemudian saat ini sudah ada aturan yang memisahkan kawasan-kawasan yang dianggap harus bebas rokok seperti kampus, rumah sakit, dsb. Saat ini juga sudah ada ruang-ruang khusus untuk para perokok serta razia bagi para perokok yang merokok disembarang tempat juga pernah dilakukan namun sepertinya hal tersebut belum efektif karena razia tersebut hanya sesaat saja. Film-film yang mencerminkan akibat-akibat dan bahaya rokok pun dianggap sebagai “peniup peluit” dari kemunafikan industri rokok seperti film The Insider yang dimainkan oleh Al Pacino serta Thank You for Smoking.
Jika kita melihat bahwa orang-orang yang menjadi orang yang memiliki tingkat ekonomi tinggi di
0 komentar:
Posting Komentar