TEKNOLOGI VS GLOBAL WARMING
Setelah mengikuti perkuliahan mengenai pembahasan “NEW MEDIA DAN SOSIAL MEDIA”, timbul pertanyaan dalam benak saya, bahwa seberapa besar pengaruh teknologi memberikan dampak bagi manusia dan efek buruk lain seperti global warming?
Lalu dampak mana yang lebih mendominasi kehidupan manusia, apakah dampak negatif lebih mendominasi atau malah sebaliknya.
Teknologi telah mempengaruhi kehidupan seluruh kehidupan manusia. Seperti halnya jaman sekarang saat ini di Jakarta. Masyarakat telah berkembang ke era jaman komunikasi, dimana orang akan merasa kesulitan untuk beaktifitas tanpa memegang ponsel. Orang akan kembali pulang hanya untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di rumah.
Profesi menengah ke bawah seperti layaknya buruh, petugas kebersihan, tukang sayur, tukang bakso, penjual di pasar,dll, saat ini mereka sudah mengkonsumsi ponsel dan sudah memiliki keterikatan dengan teknologi tersebut. Selain itu bagi kaum menengah ke atas, baik ibu rumah tangga, bapak-bapak, dan anak berusia 7 tahun pun, sudah mengkonsumsi PC atau leptop sebagai media penghubung dengan internet. Mereka meramaikan dunia maya melalui situs account pribadi seperti facebook dan twitter. Selain itu media informasinya juga sudah berkembang melalui situs-situs media informasi seperti: kompas.com, detik.com, dsb.
Lalu apa kaitannya dengan Global Warming?
Berdasarkan teori dari realitas di atas, kehidupan manusia modern (era – komunikasi) menciptakan ketergantungan manusia akan teknologi. Sehingga selain teknologi komunikasi, teknologi-teknologi lain yang dapat mempermudah manusia melakukan aktifitas pun digunakan secara “addict” oleh manusia. Padahal sebagian teknologi canggih itu dapat merusak ozon di bumi dan menyebabkan efek Global warming. Salah satunya adalah frizzer (kulkas), AC dalam ruangan kaca, AC mobil, Hair Dryer, dsb.
Selain itu asap kendaraan bermotor dan mobil yang semakin menjamur di Jakarta (kota metropolitan) ini merupakan salah satu dampak negatif terbesar penyebab Global Warming. Hal ini disebabkan karena semakin mudahnya masyarakat dalam mengkredit kendaraan-kendaraan tersebut dengan harga yang relative murah. Oleh karena itu hingga saat ini, penanggulangan permasalahan yang dapat di lakukan oleh pemerintah adalah melebarkan jalan, membuat fly over dan membuat akses jalan tol di segala arah, tujuannya agar menghindari macet yang parah di Jakarta. Namun apakah tindakan yang di lakukan pemerintah untuk meminimalkan efek Global Warming? Apakah Go Green dapat menyelesaikan masalah apabila permasalahan kendaraan yang menjamur ini tidak segera di tanggulangi?
0 komentar:
Posting Komentar