KOMUNIKASI, SIMBOL & LUKISAN
***
Selama perkuliahan kapita selekta, saya selalu merasa paling tertarik dengan materi yang dibawakan bapak Eduard Tjahjadi yaitu mengenai “SIMBOL & ARSITEKTUR”. Alasannya adalah karena dalam materi itu pikiran saya terbuka mengenai arti simbol dalam suatu bangunan atau karya arsitektur, jadi, bangunan bukan hanya dilihat dari segi estetikanya semata, tetapi dia bisa menjadi representasi dari hal-hal tertentu. Dari situ, saya jadi terpikir apa mungkin simbol itu juga bisa diselipkan dalam karya seni, seperti lukisan misalnya.
Monalisa, The Last Supper, Madonna Of The Rocks, dan lainnya yang pernah saya lihat dan dengar, selalu membuat saya penasaran. “Apa yang membuat lukisan ini begitu fenomenal dan terkenal?” Sayangnya, sang pelukis sendiri tidak pernah memberikan penjelasan pasti apa sebenarnya makna di balik lukisan-lukisan fenomenal mereka. Leonardo Da Vinci, misalnya, atau, memang itu yang diharapkan para pencipta karya-karya tersebut. Membiarkan pikiran orang yang melihat melayang sendiri mencari makna dari lukisan-lukisan tersebut. Lukisan, juga seperti arsitektur, bukan merupakan kesatuan estetika semata. Subjektivisme adalah senjata karya seni. Tidak ada gambaran pasti sebenarnya apa makna yang ingin disampaikan. Monalisa sebagai contohnya, sebagian menganggap Monalisa sebagai gambaran wanita paling cantik, sebagian menganggapnya paling buruk rupa dan menyeramkan. Simbol yang tertera dalam lukisan adalah cermin dengan berbagai dimensi. Bahkan, lukisan Monalisa bisa dijadikan simbol sebagai lambang emansipasi wanita, atau sosok ibu yang penyayang, dan lain sebagainya.
Di sisi lainnya, lukisan juga digunakan sebagai memorial, untuk memperingati sesuatu hal yang penting. Contohnya : The Last Supper (Perjamuan Terakhir). Bahkan sejak zaman dahulu, lukisan sudah digunakan manusia-manusia purba untuk dokumentasi keseharian mereka. Bukti-bukti sejarah seperti lukisan di dinding-dinding gua dan sebagainya seringkali dijadikan acuan akan keberadaan dan aktivitas mereka. Lukisan juga digunakan untuk mengenang tokoh tertentu seperti Napoleon Bonaparte.
"Di zaman modern, lukisan semakin sering digunakan untuk menggambarkan keadaan ironis. Kontras dalam masyarakat. Dan juga untuk menyampaikan suara kalangan yang tertindas. Demikian dapat dilihat bahwa lukisan bukan hanya “hiasan” semata di dinding rumah, tapi dia memiliki fungsi lainnya. Tergantung pikiran orang yang melihatnya."
Oleh : Irwan Juanda (915070072)
0 komentar:
Posting Komentar