Selasa, 04 Mei 2010

PERTEMUAN VIII-Lingkungan dan Media Massa

Oleh : Ibu Efi Maryani – Jakarta PostMiring





SLOGAN VS ISU PENTING

- 5 tahun terakhir, terutama sejak Conference of Partners 13 United Nations Frameworks Conference of Climate Change (UNFCCC) pada Desember 2007, di tandai engan munculnya film Al Gove Incovinient Truth, media massa dunia iklan dan Public Relations beramai-ramai mernagkul isu lingkungan , isu yang sebelumnya dianggap kurang seksi dibanding politik, Ham dan HIV/AIDS.

- Kesadaran masyarakat mengingkat dengan cukup cepat tapi banyak yang terbatas pada slogan saja.

- Contoh-contoh slogan Lets’s Go Green, mari menanam pohon, belanja pakai tas sendiri, produk ini ramah lingkungan.

- Tidak ada yang salah dengan slogan, tapi kalau hanya berhenti disana, tidak akan ada perubahan mendasar pada lingkungan yang saat ini sudah desepakati dunia, sudah rusak dan sedang bereaksi yang berdampak kurang baik pada manusia.

- Isu lingkungan yang sungguh penting dan menyangkut hidup semua umat manusia jauh lebih kompleks dari pada slogan-slogan.

- Isu saat ini berkisar di isu pemanasan global/perubahan iklim. Apa sih perubahan iklim? Apa saja yang sudah disepakati dunia yang menjadi penyebabnya?

- Temperatur dunia memanas setiap tahunnya, menyebabkan perubahan cuaca di beberapa tempat di dunia. Intinya seluru dunia mengalami perubhan pada pola cuaca. Musim dan cuaca tidak lagi bisa diramalkan dengan pola sebelumnya. Contoh: Abrasi, kutub mencair, pulau hilang/tenggelam).

- Di Indonesia, para ilmuwan meramalkan beberapa pulau besar akan mengalami cuaca ekstrem : kemarau yang lebih panjang dari biasanya, banjir besar dari musim hujan yang lebih pendek. Jawa, Sumatera dan Sulawesi akan mengalaminya. Kalimatan disebut-sebut sebagai pulau yang relative cukup aman.

- Apa penyebabnya? Pelepasan CO2 dan emisi lain yang merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dan terik sinar matahari. CO2 muncul dari berbagai sumber, yang utama adalah dari bahan bakar berbasis fosil, seperti tanaman minyak bumi dan batu bara.


ISU LINGKUNGAN ABAD INI

- Mencari energi sungguh-sungguh ramah lingkungan (angin, matahari, geothermal).

- Menjaga hutan yang masih ada. Tiga Negara dengan hutan terbesar :Brazil, Republik Congo dan Indonesia.

- Mengurangi polusi udara dan air yang dipercaya bisa melepas emisi seperti CO2 dan metan ke udara. Contoh yang baik, yaitu Jepang : pabrik disana mempertanggung jawab atas limbah yang telah dikeluarkan.

- Mengurangi sampah yang juga menegeluarkan emisi.

- Menghemat air sebab air akan menjadi komoditi yang langka saat cuaca ekstrem menimpa manusia.

- Menghemat energi untuk mengurangi emisi dari fosil fuel.

- Mengubah gaya hidup dari yang boros menjadi yang lebih ramah lingkungan. Misalnya mengurangi daging karena peternakan intensif juga mengeluarkan emisi. Seperti Brazil dan Amerika : peternakan daging yang besar, Indonesia : kelapa sawit.


GREEN WASHING

- Saking ngetopnya isu lingkungan di dunia, banyak pihak memanfaatkannya untuk memperbesar keuntungan.

- Banyak produk dan perusahaan mengklaim bahwa pabriknya ramah lingkungan, bahwa produknya “green” (menjualnya lebih mahal pada konsumen yang ingin ramah lingkungan), tetapi ketika dipelajari, semua adalah bohong belaka.


PERAN MEDIA UNTUK LINGKUNGAN

- Media massa dan personilnya (wartawan Public Relations, praktisi Advertising) semua bertanggung jawab unutk menyebar informasi yang jujur dan benar mengenai lingkungan, sebab ini menyangkut nasib dunia, nasib orang banyak

- Pada praktiknya, wartawan adalah orang terdepan yang paling kritis di tengah situasi yang dimanfaatkan banyak orang. Dia juga harus menjadi yang pertama membela kebenaran. Nanti iklan dan public relations mengikuti dari belakang.

- Contoh situasi dimana wartawan (dan yang lain mengikuti) harus kritits:

● Produk-produk mengaku “Go Green”

● Acara-acara yang mengaku untuk lingkungan tetapi ternyata sponsornya sedang ramai dibicarakan merusak hutan primer di Indonesia. Contoh : Nestle dengan coklat kitkatnya, yang memakai kelapa sawit.


Carina

0 komentar: